Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengenal Gardan Mobil: Fungsi, Cara Kerja, dan Perawatannya

Mobil bisa berjalan mulus di jalan lurus maupun menikung tajam bukan hanya berkat mesin atau transmisi, tetapi juga karena adanya komponen penting bernama gardan. Sayangnya, banyak pemilik kendaraan masih belum memahami secara detail apa itu gardan, bagaimana fungsinya, serta cara merawatnya agar awet. Artikel ini akan membahas secara lengkap, ringan, dan pastinya ramah SEO untuk membantu Anda lebih mengenal sistem gardan pada mobil maupun truk.

Apa Itu Gardan Mobil?

Gardan atau differential adalah komponen yang berada di sistem penggerak roda mobil. Letaknya biasanya di bagian tengah antara dua roda belakang pada mobil penggerak roda belakang (RWD) atau di depan pada mobil berpenggerak roda depan (FWD).

Secara sederhana, gardan berfungsi untuk membagi tenaga dari mesin menuju roda, sehingga mobil dapat berjalan stabil, terutama ketika berbelok. Tanpa gardan, mobil akan sulit bermanuver karena kedua roda akan berputar dengan kecepatan yang sama meski berada di lintasan yang berbeda.

Fungsi Utama Gardan pada Mobil

Agar lebih jelas, berikut adalah fungsi utama dari gardan yang wajib Anda ketahui:

  1. Membagi tenaga mesin ke roda penggerak
    Gardan menyalurkan tenaga dari transmisi ke roda penggerak, baik roda depan maupun belakang, tergantung sistem drivetrain mobil.

  2. Mengatur perbedaan kecepatan putaran roda
    Saat mobil berbelok, roda bagian dalam dan luar menempuh jarak berbeda. Gardan memastikan keduanya tetap bisa berputar dengan kecepatan sesuai kebutuhan.

  3. Menjaga kestabilan kendaraan
    Dengan pembagian tenaga yang tepat, gardan membantu mobil tetap stabil di berbagai kondisi jalan.

  4. Mencegah keausan ban yang tidak merata
    Tanpa gardan, roda akan dipaksa berputar sama cepat, sehingga ban bisa cepat aus.

Seperti Apa Cara Kerja Gardan pada Truk dan Mobil?

Banyak yang penasaran, seperti apa cara kerja gardan pada truk maupun mobil? Secara umum, prinsipnya sama.

Gardan bekerja dengan memanfaatkan serangkaian gear (roda gigi) yang disebut pinion gear, ring gear, dan side gear. Ketika mesin mengirim tenaga melalui driveshaft, tenaga tersebut masuk ke pinion gear. Pinion gear kemudian memutar ring gear yang terhubung dengan differential case.

Di dalam case, terdapat side gear yang akan mendistribusikan tenaga ke masing-masing roda. Saat mobil berjalan lurus, kedua roda berputar dengan kecepatan sama. Namun, ketika berbelok, roda yang berada di sisi luar akan berputar lebih cepat, sedangkan roda bagian dalam lebih lambat. Inilah alasan mengapa mobil bisa bermanuver dengan mulus.

Untuk truk yang memiliki muatan berat, gardan biasanya dirancang lebih kuat dengan ukuran gear yang besar agar mampu menahan torsi mesin. Beberapa truk bahkan menggunakan double differential untuk mendistribusikan tenaga lebih merata ke roda belakang ganda.

Jenis-Jenis Gardan pada Kendaraan

Tidak semua gardan memiliki sistem yang sama. Berikut beberapa jenis gardan yang sering digunakan pada kendaraan:

1. Gardan Terbuka (Open Differential)

Jenis paling umum digunakan pada mobil penumpang. Mekanismenya sederhana dan cukup handal, meski kadang kurang optimal saat salah satu roda kehilangan traksi.

2. Limited Slip Differential (LSD)

Dirancang agar tetap menyalurkan tenaga ke roda dengan traksi lebih baik ketika roda lain kehilangan grip. Banyak digunakan pada mobil sport dan SUV.

3. Locking Differential

Biasanya dipakai pada kendaraan off-road dan truk besar. Fungsinya mengunci kedua roda agar berputar bersamaan, cocok di medan licin atau berbatu.

4. Torque Vectoring Differential

Teknologi terbaru yang memanfaatkan sensor elektronik untuk mengatur distribusi tenaga ke masing-masing roda secara presisi. Umumnya ada pada mobil modern kelas premium.

Tanda-Tanda Gardan Bermasalah

Sama seperti komponen lain, gardan juga bisa mengalami kerusakan. Beberapa tanda yang patut diwaspadai antara lain:

  • Bunyi dengung atau berisik saat mobil melaju, terutama di kecepatan tinggi.

  • Getaran pada bodi mobil yang terasa tidak wajar.

  • Kebocoran oli gardan di sekitar diferensial.

  • Roda sulit dikendalikan ketika mobil berbelok.

Jika Anda menemukan gejala-gejala ini, segera lakukan pengecekan di bengkel agar kerusakan tidak semakin parah.

Tips Perawatan Gardan agar Awet

Supaya gardan tetap bekerja optimal, berikut beberapa tips perawatan yang bisa Anda terapkan:

  1. Rutin mengganti oli gardan sesuai rekomendasi pabrikan, biasanya setiap 40.000 – 60.000 km.

  2. Gunakan oli gardan berkualitas sesuai spesifikasi kendaraan.

  3. Periksa kebocoran secara berkala, terutama jika sering melewati jalanan ekstrem.

  4. Hindari membawa beban berlebihan karena dapat membebani gardan.

  5. Servis berkala di bengkel terpercaya agar kondisi gardan selalu terpantau.

Gardan adalah komponen vital pada mobil maupun truk yang sering kali luput dari perhatian pemilik kendaraan. Fungsinya sangat penting dalam menjaga kestabilan, kenyamanan, serta keamanan berkendara. Mengetahui seperti apa cara kerja gardan pada truk maupun mobil akan membantu Anda lebih memahami pentingnya perawatan rutin. Dengan menjaga kondisi gardan tetap prima, performa mobil akan selalu optimal dan perjalanan terasa lebih aman.

Post a Comment for "Mengenal Gardan Mobil: Fungsi, Cara Kerja, dan Perawatannya"